Di
Balik Cerita Kekuasaan
Ilmu
politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik sendiri adalah usaha menggapai
kehidupan yang baik ( Mirian,2008 ). Dalam politik sendiri sangat berkaitan
dengan masalah kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan publik, dan alokasi
atau distribusi. Akan tetapi, yang menjadi kajian utama dalam politik adalah
masalah kekuasaan. Kekuasaan sendiri diartikan sebagai kemampuan seseorang atau
suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain ( Mirian, 2008 ).
Secara
umum, banyak yang berpandangan jika kekuasaan selalu diidentikan dengan
kekerasan, kewenangan, ketidakadilan, dan keberpihakan. Akan tetapi, ini
berbeda dengan pandangan James Scott yang menyebutkan kekuasaan memiliki
dimensi “public transcript” dan dimensi “ hidden transcript”. Public transcript
diartikan di mana penguasa dan yang dikuasai menunjukkan wajah dan sikap yang
baik sesuai dengan semestinya, penguasa bersikap memperhatikan, merangkul, dan
mengayomi yang dikuasai, sedangkan pihak yang dikuasai juga bersikap hormat dan tunduk pada
penguasanya. Berbeda dengan hidden transcript di mana pihak yang dikuasai
mempunyai cerita, gosip, dan lelucon yang diungkapkan dibalik penguasa mereka.
Sebagai ilustrasinya di sini saya
akan menberikan contoh bagaimana public transcript dan hidden transcript
bekerja di kehidupan sehari-hari.
Public
transcript. Ketika ada sebuah kampung yang kebetulan adalah kampung saya di
Lamongan, kampung ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan beberapa perangkat
desa yang mendampingi. Dalam sebuah program bantuan infrastruktur yang
diberikan oleh pemerintah kepada kampung saya, di sini kepala desa memutuskan
untuk menyalurkan bantuan tersebut untuk pembangunan jalan. Pembangunan
tersebut dibangun dengan sistem gotong royong antar warga kampung sehingga
dapat menghemat biaya pembangunan. Dalam gotong royong tersebut kepala desa
tersebut memberikan pengarahan kepada warga dengan wibawanya dia juga memberikan
motivasi merangkul dan melindungi semua warga. Dan Pak kepala desa juga ikut
membantu dalam gotong royong tersebut untuk memberi contoh kepada para
warganya. Begitupun dengan warga kampung dengan sikap hormat dan santun semua
memuji sang kepala desa karena sudah membantu meskipun dia berkedudukan sebagai
kepala desa.
Dalam ilustrsi tersebut pengusa yang
dimainkan oleh kepala desa menunjukkan sikap yang semestinya dilakukan oleh
seorang penguasa. Di depan orang-orang yang dikuasainya yaitu warga kampung
sang kepala desa menunjukkan wibawanya dengan sikap melindungi dan ikut dalam
kegiatan tersebut guna memberi contoh kepala warganya. Bagi warga kampung juga
bersikap seperti mestinya dengan tunduk, patuh, dan menghormati penguasanya.
Sehingga dalam keadaan tersebut sang penguasa dan yang dikuasai saling
menunjukkan sikap yang semestinya dilakukan. Dan begitulah public transcript
terjadi.
Hidden
transcript. Terjadi ketika semua baik penguasa dan yang dikuasai berada
pada tempatnya masing-masing. Ketika selasai kegiatan gotong-royong para warga
kembali ke rumaah masing-masing dan sang kepala desa juga kembali ke kantor
balai desa. Saat para warga berkumpul dalam suatu kesempatan mereka
membicarakan kepala desanya. Mereka menggangap kepala desa tersebut pelit
karena membayar orang untuk membangun jalan saja tidak bisa, selalu saja
memanfaatkan warga padahal mereka semua harus kerja untuk membiayai kebutuhan
keluarga. Begitupun dengan kepala desa setibanya di kantor balai desa pak
kepala desa tersebut mengeluh dengan para perangkat desa karena warga kerjanya
tidak tidak maksimal. Banyak warga yang malas padahal itu juga untuk mereka. “
saya saja ikut membantu padahal seharusnya saya hanya mengawasi saja, tapi
kerjanya tetap tidak maksimal “ ucap kepala desa tersebut kepada para perangkat
desa.
Dalam kasus tersebut tentu jelas
bagaimana sikap mereka baik penguasa maupun yang dikuasai saat dibelakang
keduanya, mereka saling menunjukan keluh kesah mereka. Warga kampung dibalik
kepala desa selaku penguasanya menunjukkan sikap tidak suka dengan menggosipkan
kepala desa tersebut. Begitupun dengan kepala desa dibalik para warga mempunyai
cerita dan keluh kesah atas kinerja warga saat gotong royong untuk membangun
jalan. Di sinilah hidden transcript bekerja.
Diantara public transcript dan
hidden transcript juga terdapat yang namanya Rebellion yaitu di mana ketika
hidden transcript dibawa ke wilayah public transcript. Rebellion ini juga akan
menimbulkan dampak berupa konflik dari penguasa dengan yang dikuasai atau juga
konflik antara sesame yang dikuasai kerena ada pihak yang tidak setuju. Untuk
lebih jelasnya berikut contoh kasusnya (diambil dari solopos.com)
JAKARTA—Banjir di
Jakarta dan sekitarnya yang terjadi Selasa (15/1/2013) sore hingga malam ini
juga menjadi trending topic di situs jejaring Twitter.
Di tengah kicauan pengacara Farhat
Abbas soal Ahok yang kini menjadi perhatian, Farhat pun kembali mengeluarkan
kicauan yang mengkritisi soal banjir Jakarta. Lewat akun @farhatabbaslaw,
Farhat menyebut banjir Selasa sore hingga malam merupakan banjir terparah yang
baru dia rasakan.
Hello helo Joko Walikota Terbaik @
halo-halo Ahok mantan Bupati Belitung” Sudah lama beta tak menghujat pendusta”
skrg jkt jd lautan banjir.”
Sebelumnya Farhat juga memposting
Tweet, “Belum pernah saya merasakan banjir yg selama ini dn macet yg separah
ini dalam sejarah Jakarta kecuali dijaman joko dan ahok! Siapa yg bantah?”
Tak ayal, beberapa warga
Twitterland, mengkritik kicauan Farhat tersebut. Seperti diungkapkan akun
@rikoyoi, “Bukannya dr dulu bos? Kmn aja ente? RT
@farhatabbaslaw: Sekarang
Jakarta menjadi
lautan
banjir/ lautan macet mari Bung rebut kembali!!”
Di sini jelas terlihat jika para
penguasa mempunyai lelucon,, gosip, bahkan hujatan pada sang penguasanya. Akan
tetapi lelucon dan gosip, bahkan hujatan tersebut dibawa ke ranah public
sehingga menimbulkan konflik antara para masyarakat yang dikuasai. Dalam kkasus
tersebut terdapat dua kubuh antara pihak yang melindungi sang penguasa dengan
pihaak yang mempunyai lelucon tersebut. Di sinilah rebellion bekerja.
Tak hanya
dipandang dari segi dimensi public transcript dan hidden transcript, kekuasaan
juga mempunyai sifat represif dan prodaktive. Represif power sendiri diartikan
sebagai kekuasaan yang mengikat dan memaksa yang berkairan dengan moral. Emile
Durkheim menyebutkan ( dalam Ritzer, 2014) moral atau moralitas adalah segala
sesuatu yang berada di luar individu, ia memaksa individu. Sedangkan,
prodaktive power diartikan sebagai kekuasaan yang mengarah pada perdamaian jadi
ada solusi dan penyelesaian di dalamnya.
Kekuasaan
memang tidak hanya bisa dipandang dari segi sifat dan sistemnya tapi juga
cerita-cerita di balik berjalannya sebuah kekuasaan. Di sinilah titik di mana
kekuasaan dianggap menjadi sesuatu yang unik oleh james scott.
Daftar pustaka
Budiardjo, Meriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Ritzer,
George dan Douglas Goodman. 2014. Teori
Sosiologi. Yogjakarta : Kreasi Wacana
TUGAS PAPER
PENGANTAR ILMU POLITIK
Dr. M. Najib Azca dan pak frans
RANI DWI PUTRI
14/365728/SP/26307
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA