Pada
awalnya kota Batavia memang diciptakan sebagai kotanya Belanda. Di kota
tersebut juga di ciptakan sedemikian rupa sehingga menjadi kota yang sangat
strategis dan lengkap dalam hal sarana dan prasarana. Dari sinilah muncul
dorongan dari masyarakat baik dari dalam negeri sampai dari luar negeri untuk
berbondong-bondong datang ke Batavia, dari berbagai lapisan masyarakat yang
datang inilah muncul berbagai perbedaan etnis yang bersatu dalam satu wilayah
yaitu Batavia. Tidak dipungkiri Batavia
pada saat itu juga bisa di katakana sebagai kota perdagangan atau sebagai pusat pemerintahan Belanda pada
zamannya. Pada zaman itu juga Belanda menjadikan Batavia sebagai pos
perdagangan senjata dan Belanda juga banyak membangun berbagai pelabuhan. Tidak
berbeda juga pada zaman sekarang ini yang
lebih di kenal dengan nama Jakarta merupakan pusat pemerintahan, ibu
kota negara kita dan termasuk kota besar di Indonesia. Dari latar belakang
seperti ini pastilah banyak
imigran-imigran yang berebut untuk tinggal dan memperkaya diri di kota
ini. Luas Jakarta 740 km² dan di huni oleh
masyarakat dari berbagai etnis maka tidak akan dapat dihindarkan juga dari
berbagai konflik yang salah satunya adalah muncul fenomena bandit atau penjahat.
Dilihat dari perspektif interaksionis
Seperti
yang di jelaskan di atas bahwa Jakarta atau Batavia pada zaman Belanda
dijadikan sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan yang pasti akan
mendorong masyarakat dari berbagai belahan dunia dan berbagai daerah sehingga menimbulkan
multi etnik dan berkumpul dalam satu wilayah. Maka secara otomatis masyarakat
dari berbagai etnis tersebut mau tidak mau akan saling berinteraksi baik dalam
bentuk simbol berupa kepentingan-kepentingan atau yang lainnya. Simbol berupa
kepentingan-kepentingan inilah yang tidak bisa dihindari karena pada dasarnya tujuan
golongan-golongan yang datang dari berbagai etnik tersebut ialah untuk
tercapainya kepentingan-kepentingan yang mereka bawa. Dari simbol kepentingan
inilah mereka saling berinteraksi dan memperjuangkan kepentingan agar tercapai.
Dalam persaingan seperti inilah muncul dua kemungkinan yaitu golongan yang
berhasil mewujudkan kepentingan awalnya dan golongan yang tidak berhasil dalam
mewujudkan kepentiangan awalnya. Dari golongan yang tidak berhasil inilah yang
akan menciptakan kepentingan baru yang akan mengarah pada pencapaian
kepentingan dengan jalan yang berbeda yaitu dengan jalan kejahatan. Dari
sinilah fenomena bandit atau penjahat muncul dan berkembang luas di Batavia/
Jakarta seiring dengan berkembangnya penduduk yang datang ke kota tersebut.
Dilihat dari perspektif konflik
Dari
sisi ini persaingan atau konflik antara golongan-golongan yang berkepentingan
yang terpecah menjadi golongan berhasil dan golongan tidak berhasil. Dari
golongan tidak berhasil inilah yang cenderung mengarah pada kejahatan atau bisa dikatakan mereka cenderung
menggunakan cara yang tidak wajar untuk tercapainya kepentingan yang gagal
tersebut, karena cara atau tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku
sudah tidak bisa digunakan dan inilah yang
menjadi dasar fenomena bandit atau penjahat.
Konflik
juga muncul dari segi fenomena yang menyertai kompleksitas kota Batavia yang di
jadikan sebagai kota perdagangan dan pusat pemerintah yang pasti akan menjadi
padat penduduk dan padat akan bangunan-banguana yang besar. Disinilah akan
timbul ketidakseimbangan antara luas kota dengan penduduk dan bangunan yang
menyertainya sehingga akan muncul konflik dari kaum atau golongan yang
berkepentingan di kota tersebut tapi tidak memperoleh tempat yang sesuai.
Konfik juga muncul dari fenomena ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan
yang disediakan dengan penduduk yang datang sehingga akan memunculkan golongan
yang tidak memperoleh kesempatan maka ini bisa menjadi dasar dari kejahatan
yang ada.
Dari
konflik yang ada juga bisa menimbulkan dampak yang bukan saja dampak negatif
saja. Dampak positif dari konflik tersebut adalah proses integrasi dari
golongan-golongan tersebut baik yang berhasil atau tidak akan semakin kuat. Dan
dampat negatifnya ialah jika proses integrasi dari pihak yang tidak berhasil
yang bisa diartikan golongan bandit-bandit tersebut semakin kuat maka semakin
kuat dan menyebar luas juga kejahataan-kejahatan yang mereka lakukaan.
Dari
dua perspektif inilah saya menganalisa
fenomena bandit yang ada di Batavia yaitu perspektif interaksionis yang
mengarah pada konflik dari antar golongan.
QUIS
SEJARAH
SOSIAL DAN POLITIK INDONESIA
Drs. Purwanto, SU. M.Phil. Hakimul
Ikhwan, MA. Dan Dana Hasibun, MA
Nama
: Rani Dwi Putri
Nim : 14/365728/SP/26307
1 komentar:
Casino Hotel Reviews and Ratings - Mapyro
Find Casino Hotel reviews, photos, prices and 3131 Las 대전광역 출장마사지 Vegas 순천 출장안마 Blvd South, Las Vegas, NV 89109. See 계룡 출장샵 all. Info 동해 출장샵 and Directions. Rating: 3.5 · 3,131 votes 아산 출장샵
Posting Komentar