Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Pages

Blogger templates

dengan tulisan aku mencoba untuk bermanfaat, dengan tulisan aku mencoba berkarya

Categories

RSS

Perkembangan Ilmu Pengetahuan



3.Perkembangan Ilmu Pengetahuan tentang Masyarakat di Inggris                              Perkembangan ini meliputi periode dari perang saudara di Inggris sampai awal abad ke-19. Perang saudara 1642-1648 telah menimbulkan kerusakan di Inggris lalu lambat-laun ketenangan pulih kembali dan berkembang ekonomi kapitalisme niaga modern. Pada abad ke-18 terjadilah revolusi industri yang membawa perubahan besar.Sudah sejak abad ke-13 Inggris memiliki semacam undang-undang dasar, yaitu magna charta di mana hak-hak raja terjamin. Selain itu terdapat tradisi keagamaan protestanisme di mana tekanan sepenuhnya diletakkan pada tanggung jawab individu. Para ilmuan menggunakan prinsip-prinsip ini yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan sosial.                                                                                              
Thomas Hobbes, 1588-1679 (terkenal, Leviatha (1651),tentang teori politik.) Hobbes berpendapat sifat manusia hanyalah dapat diketahui dari cara manusia berkelakuan bukan dari gagasan-gagasan mengenai manusia. Ia menerapkan metode resolutif-kompositif yaitu dengan menggunakan daya khayal-kenyataan diuraikan dalam bagian-bagian elementer kemudian melalui logika dibangun kembali. Bagian-bagian elementer adalah kelakuan-kelakuan yang dianggap sebagai gerakan-gerakaan sifat manusia. Setiap manusia akan berusaha untuk memperoleh kekuasaan, ini adalah keadaan yang alamiah karena setiap orang memiliki hak yang sama maka usaha yang satu dapat dihambat oleh usaha yang sama. Seorang raja bukan hanya mempunyai hak tapi juga kewajiban untuk menjaga kebebasan dan harta hamba-hambanya, bila dilanggar maka rakyat akan mengingkari kontrak yang telah dibuat. Terdapat sebuah teori coercion-model yaitu integrasi terjadi berkat paksaan yang dilakukan sementara oleh orang terhadap mayoritas. Disinilah Hobbes mendukung kekuasaan Negara yang absolut.                                                                  
          John Locke, 1632-1704 ( terkenal dengan teori pengetahuan empiristis. ). Locke tidak melihat manusia sebagai makhluk yang ingin berkuasa tapi sebagai makhluk yang memiliki keperluan-keperluan. Manusia akan selalu belajar dari pengalamannya sehingga tidak perlu hidup dibawah paksaan dan tertib masyarakan akan timbul dari interaksi bebas sehingga hak milik pribadi sangat penting. Terdapat dua pembagian tentang hak milik yaitu kaum satu yang memiliki tanah dan modal dan kaum yang ke dua pemilik tenaga kerja maka yang berhak mengambil keputusan politik. Teori locke ini mendukung adanya kemajuan masyarakat liberal-kapitalisme.                                                                                                                     Ini berbeda dengan pendapat para kaum moralitas Skotlandia, tata masyarakat tidak bisa dijelaskan dari segi kontak sosial. Menurut Hume, manusia semata-mata makhluk sosial yang hidup didalam keluarga. Ia menarik kesimpulan bahwa gejala sosial akan kembali ke naluri pribadi. Ferguson menambahkan, meskipun manusia ditandai dengan naluri dan nafsu namun bersifat plastis bukan naluri yang menentukan manusia tapi kebiasaan, lembaga, pola pikir, dan tindakan yang umum. Berbeda dengan Adam Smith yang memusatkan pada kepentingan pribadi. Menurutnya, manusia didasarkan pada bentuk pengaturan yang tidak langsung, mereka tidak di paksa tapi akan menyesuaikan diri demi kepentingan pribadi. Yang ke dua, dari akibat-akibat yang tidak disengaja yaitu tujuan individu menyangkut juga dengan tujuan masyarakat secara umum.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan tentang Masyarakat di Prancis                    
      Kebudayaan Prancis lebih individualis ini dipengaruhi oleh Negara Katholik. Cara berpikir dan kebudayaan katolik mempengaruhi pendapat para tokoh yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu cara berpikir organis di mana kepala mengendalikan segalanya yang lain hanya sebagai pengikut, cara berpikir esensial di mana memahami esensial-esensial yang ada, dan cara berpikir rasionalisme yaitu menggunakan akal pikiran/logika. selain faktor keagamaan, faktor politik dan ekonomi juga mempengaruhi. Di Prancis golongan menengah tidak memiliki hak-hak dalam berpolitik. Dalam filsafat sejarah terdapat dua pendapat yang berbeda yaitu pendapat Yunani, sejarah dapat dilukiskan sebagai serangkaian lingkaran-lingkaran, sedangkan pendapat Kristen, sejarah merupakan garis lurus. Tokoh yang meggunakan teori lingkaran-lingkaran atau siklus adalah boussuet dan Leibniz. Mereka berpendapat segala keburukan merupakan bagian dari rencana Tuhan dan pada akhirnya akan digunakan untuk kebaikan dan Tuhan telah menciptakan dunia yang terbaik dari segala dunia. Berbeda dengan Voltaire yang menolak teori siklus dan mempertahankan teori garis lurus. Ia berpendapat bahwa Tuhan telah memberikan bencana, Tuhan tidak lagi memainkan peranan dan pencipta dimasa depan ialah manusia.
Bentuk-bentuk masyarakat dan ketidaksamaan                                                               Montesquieu
           pada hakekatnya  manusia memiliki sejumlah sifat  tidak bisa dirubah, ialah usaha untuk mempertahankan diri, untuk mewujudkan perdamaian, untuk jenis dan untuk hidup bersama sesame manusia. Dalam membedakan bentuk-bentuk masyarakat, Montesquieu lebih menekankan pada sebab-sebab umum atau factor umum. Yang termasuk didalamnya adalah keadaan geologi dan iklim. Ia juga membedakan bentuk-bentuk pemerintahan menjadi tiga yaitu monarki,republik, dan despotisme. Dimana republik terdapat banyak penguasa tetapi diatur oleh hukum sedangkan despotisme memerintah tanpa meghiraukan hukum.                    
           Rousseau, perkembangan ilmu pengetahuan telah menyebabkan keruntuhan moral. Ia berpendapat bahwa manusia dilahirkan bebas dan di mana ia dibelenggu. Rousseau membedakan ketidaksamaan menjadi dua yaitu ketidaksamaan alamiah/fisik yang terwujud dalam perbedaan usia, kesehatan, dan kekuatan. Ketidaksamaan moral/politik yang tergantung pada kesepakatan dan ketetapan yang disahkan. Ia juga menarik kesimpulan bahwa hak milik adalah sumber dari kejahatan.                                                                                                        
        Hanri de Saint Simon, yang menjadi ketidaksamaan bukan hak milik melainkan prestasi. Menurut de Saint Simon, masyarakat adalah perwujudan, cara menyatakan atau penerapan suatu sistem gagasan-gagasan.                                                                                             
       August Comte, cara berpikir manusia berlangsung berturut-turut melalui tiga stadia yaitu stadium teologis, stadium metafisis dan stadium positif. Untuk menciptakan masyarakat yang adil maka harus ada kesepakatan tentang dasar-dasar dan dasar itu dapat dicapai melalui metode. Metode yyang harus digunakan adalah metode positif yang mengarah pada fakta sosial dan tidak pada materi, yang pasti, cermat, dan bermanfaat.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan tentang Masyarakat di Jerman                                            Di jerman ilmu pengetahuan tentang masyarakat baru berkembang jauh kemudian karena fakta bahwa golongan menengah menduduki posisi kurang penting.                                        
         Kant,  pengetahuan manusia berasal dari pengalaaman maupun akal pikiran. Ia berpendapat manusia adalah bagian alam, dan dengan demikian memiliki kecenderungan-kecenderungan naluriah seperti ambisi, ingin memiliki dan ingin berkuasa.                                  
       Herder (Romantik dan Historisme), manusia dapat di pandang sebagai suatu bentuk hidup yang merupakan perampungan dari perkembangan bumi. Jadi perkembangan di arahkan ke suatu tujuan dan terdapat suatu rencana di dasarnya. Dalam karyanya Herder memandang sejarah umat manusia sebagai keseluruhan. Harder menempatkan “Bangsa” sebagai tema Romantis yang merupakan suatu keseluruhan yang berwarna-warni, dan karenanya sangat sukar untuk di gambarkan dengan beberapa kalimat.                                                                          
       Hegel ( Idealisme Jerman ), dalam karyanya menimbulkan hegelianime kanan yang bersifat konservatif dan hegelianisme kiri menuju ke komunisme yang mempengaruhi pemikiran Marx. Menurut Hegel  bertindak atas dasar kepentingan diri sendiri, tetapi manusia hanya dapat menganggap kepentingan diri sendiri itu apabilaorang bersedia bekerja dengan orang lain. Sehingga Hugel menyimpulkan masyarakat warga Negara sebagai “sistem keperluan-keperluan”.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar