Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Pages

Blogger templates

dengan tulisan aku mencoba untuk bermanfaat, dengan tulisan aku mencoba berkarya

Categories

RSS

Uang Simbol Kelemahan Dalam Kekuasaan



Uang Simbol kelemahan dalam Kekuasaan
Dalam dunia politik pasti sangat erat dengan uang dan kekuasaan. Dewasa ini, penjabat yang bisa di katakan banyak yang bermain uang dalam kekuasaannya. banyak yang beranggapan kekuasaan bisa di beli dengan uang. hal ini memang tidak salah, banyak dari kita juga yang sering menjual suara  dalam pemilihan umun baik itu dalam pemilihan presiden bahkan pemilihan kepala desa sekalipun. banyak juga yang beranggapan seorang penjabat semakin dia banyak mengeluarkan uang kepada rakyat agar memilihnya maka dia semakin kuat untuk berkuasa. akan tetapi, pernakah kita berpikir jika semakin seseorang mengeluarkan uang untuk berkuasa semakin ia lemah dalam berkuasa. kenapa demikian ? saya akan sedikit memberi gambaran. ayah adalah seorang sosok pemimpin dalam keluarga pada suatu ketika ia memukul anaknya karena anak tersebut melakukan kesalahan yang tidak disukai oleh ayahnya dan anak tersebut sudah tidak bisa dikendalikan dengan kata-kata atau berupa nasehat atau juga larangan. Dari ilustrasi tersebut sang ayah sudah tidak mampu menunjukkan kepemimpinannya sehingga cara yang mudah untuk memberi penggarahan pada anaknya yaitu dengan cara memukul. Dalam dunia rumah tangga seorang ayah yang menggunaakan kekerasan dalam mendidik anak-anaknya seperti memukul  itu bukan berarti ayah tersebut kuat atau keras melainkan sang ayah sudah menunjukkan kelemahan dalam kepemimpinannya sebagai kepala rumah tangga. Seorang pemimpin harus bisa mengendalikan orang-orang yang ia pimpin jika orang yang dipimpin tersebut sudah tidak patuh dan melanggar dan sang pemimpin menggunakan cara kekerasan maka pemimpin tersebut sudah pada posisi lemahnya. Dalam politik juga hampir seperti itu jadi alat yang digunakan bukan berupa pukulan atau kekerasan dalam mengendalikan rakyat akan tetapi, berupa uang.
Seorang penjabat yang sedang atau akan berkuasa dalam sebuah pemerintahan. Banyak dari mereka yang mendapatkan posisi dalam pemerintahan dengan cara-cara yang dianggap mudah seperti politik uang. Jadi dalam politik uang suara-suara rakyat yang punya hak dalam menentukan pemimpin mereka sering kali di beli dengan kata lain, suara mereka diganti dengan sejumlah uang dengan syarat suara tersebut harus memilih pihak pembeli tadi. Seorang calon pemimpin atau seorang pemimpin dalam pemerintahan haruslah sosok yang cerdas, bijaksana, kuat dan mampu menciptakan kebijakan-kebijakan dalam mengatur, mensejahterakan dan mengendalikan rakyatnya kerena mereka adalah seorang pemimpin. Dalam proses menuju kepemimpinannya taupun sudah dalam posisi kepemimpinan, mereka menggunakan uang untuk menunjang kepemimpinannya ataupun untuk menarik banyak suara jika memang dia belum mendapat posisi tersebut. Semua yang dilakukan mereka dalam politik uang tersebut memang dari segi luar bisa memperkuat kekuasaan mereka atas pihak-pihak yang sudah dibelinya. Akan tetapi dari segi internalnya uang tersebut tanda mereka lemah dalam kepemimpinannya atau lemah dalam menggerakkan rakyat untuk mempercayai kecerdasan, kekuatan, dan kebijaksanaannya dalam memimpin kelak. Kelemahan tersebut bisa juga mengarah pada ketidakpercayaan diri mereka dengan kekuatan dan kecerdasan mereka dalam mengendalikan rakyat untuk memilihnya. Calon pemimpin haruslah mampu mengendalikan anggota-anggotanya agar tunduk dan patuh padanya. Begitupun dengan pemimpin dalam pemerintahan haruslah bisa mengendalikan rakyat agar percaya dan tunduk padanya yang juga untuk kesejahteraan dan kepentingan rakyat tersebut. Jika pemimpin tersebut sudah menggunakan uang dalam proses kepemimpinannya berarti pemimpin bukan pemimpin yang kuat dan tangguh kerena uang di jadikan alat untuk mengendalikan rakyat agar memilih dirinya  bukan kecerdasan, ketangguhan, kebijaksanaannya dan kekuatan-kekuatan lainnya yang di jadikan alat untuk mengendalikan rakyat untuk memilihnya. Bisa dikatakan uang hanya digunakan untuk menutupi kelemahan-kelemahan mereka dalam kepemimpinannya.
Akan tetapi, ini semua juga tak lepas dari peran rakyat karena tidak ada asap jika tidak ada api artinya adanya politik uang muncul juga karena kelemahan rakyat yang mengganggap uang adalah segala-galanya dan bisa membeli hak-hak mereka dalam memilih. Mereka sering kali melupakan jika semua ini juga merupakan kepentingan mereka juga karena menyangkut siapa yang akan memimpin mereka dan nantinya juga akan mempengaruhi kehidupannya. Jadi diharapkan rakyat juga bisa bekomitmen dengan dirinya sendiri agar tidak menjadi objek dalam politik uang. Karena itu semua akan mencipkatan pemimpin-pemimpin yang lemah. Jika seorang pemimpin lemah maka berpengaruh juga pada kehidupan semua anggota yang dipimpin yaitu rakyat. Dan pada akhirnya rakyat juga yang akan menerima hasil dari kepemimpinan yang lemah tersebut.
Jadi semua ini ada di tangan kita sebagai rakyat karena semua dari kita dan untuk kita juga. Rakyat harus bisa melahirkan pemimpin yang kuat dan tangguh dan semua hasilnya juga akan kita nikmati sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar